Demo Site

Senin, 04 Juni 2012

Tulisan 9 - Bahasa Indonesia 2 (Referensi Buku : Berani Gagal, Billi P.S. Lim)





Judul Buku
Judul Asli
Penulis
Negara
Penerbit
Tahun Terbit
Jenis Buku
Genre
Bahasa
Tebal Buku

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Berani Gagal
Dare to Fail
Billi. P.S. Lim
Malaysia
Delapratasa Publishing
2003
Umum
Motivasi
Indonesia
327 Halaman


I.Pendahuluan
a. Latar Belakang
Kegagalan sering bering bertutur dengan kita dalam “bahasa bisu” yang tidak kita pahami. Jika tidak benar, kita tidak akan membuat kesalahan yang sama berulang kali tanpa mendapat faedah dari pelajaran yang ia ajarkan. Jika tidak benar, kita akan memperhatikan dengan lebih teliti kesalahan yang telah dibuat oleh orang lain dan mendapat faedah darinya. Banyak orang yang bilang kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Tapi banyak pula orang yang berputus asa karena sering mengalami kegagalan. Namun banyak sekali orang yang belum memahami makna dari keberhasilan itu sendiri. Dalam buku yang saya baca ini saya termotivasi untuk terus berusaha dan menghindari keputus asaan dalam mencapai suatu keberhasilan. Dan saya mengutip beberapa kutipan penting dalam buku tersebut untuk dibaca oleh saudara-saudari melalui blog saya.


II.Isi Buku
a.Gagal
Gagal dianggap sebagai pantangan. Memandang sebelah mata kepada “mereka yang terpuruk”. Mengukur orang menurut “prestasi”. Menilai tinggi “kesuksesan” tetapi menilai sedikit atau bahkan tidak sama sekali terhadap “kegagalan”.
Saya berani berkata bahwa kegagalan besar sebenarnya menghasilkan tokoh-tokoh besar. Sehingga saya berani berkata bahwa “nilai” kegagalan lebih besar dari “nilai” kesuksesan. Kebanyakan orang tidak memandang begitu, kita hanya berpikir untuk menang dan menang sepanjang masa. Corak pemikiran seperti ini, tersirat dalam ungkapan yang dibuat pembicara ulung Amerika, Vincent Lombardi, yang berbunyi :
“Menang itu bukan perkara yang jarang terjadi, tetapi perkara yang setiap hari dihadapi”.
Saya tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan Lombardi, karena saya tahu apa yang sebenarnya beliau maksudkan tetapi kadangkala orang menafsirkan kenyataan terlalu harfiah. Saya memang percaya bahwa kenyataan itu sepatutnya berbunyi :
“Menang kalah itu bukan perkara yang jarang terjadi, tetapi perkara yang setiap hari dihadapi”.
Pentingnya “menang selalu dibesar-besarkan sehingga lupa bahwa sebenarnya dengan “kegagalan” kita akhirnya menjadi pemenang yang lebih unggul.

b.Nilai kegagalan
Salah satu contoh ialah emas, bahan perhiasan dimana banyak orang rela mati untuk mendapatkannya. Semakin banyak api yang melebur semakin murni emas yang dihasilkan. Ini adalah suatu hakekat-tanyakan tukang emas dan mereka akan memberitahu anda. Masa sulit, masa buruk, masa “murung”, masa menderita-semuanya dijadikan untuk membentuk diri anda-sebagaimana api membentuk emas.

c.Takut kepada kegagalan
Ada pepatah yang berbunyi :
“Jika hidup anda bebas dari kegagalan, mungkin karena anda tidak mengambil risiko yang secukupnya.”
Benar sekali. Dan ini berlaku untuk setiap orang, bukan untuk segolongan masyarakat saja.
“bahaya bagi orang diawal hidupnya adalah ketika tidak mau mengambil resiko”. (Ahli falsafah Denmark)
“Banyak cara menjadi orang gagal, tetapi tidak mengambil risiko adalah cara paling bagus untuk menjadi orang gagal”. (anonym).
“Kesangsian merupakan penghianta dan membuat kita kehilangan kebaikan yang mungkin kita peroleh. Ia membuat kita takut mencoba.” (William Shakespeare)
“Orang yang tidak berani memulai, tamatlah harapannya…”. (anonym)


III. Komentar
Menurut saya dalam buku ini penulis mengungkapkan kesalahan yang sering dilakukan oleh sebagian orang ketika mengalami cobaan dan menguji kesabaran. Sehingga penulis memberikan berbagai macam contoh dari berbagai sumber yang bermakna termasuk beberapa tokoh yang mengalami kegagalan atau kesulitan sebelum meraih kesuksesan. Sehingga buku ini memiliki motivasi yang tinggi untuk para pembaca dalam meraih suatu kesuksesan.

IV. Kesimpulan
Dari buku tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa,
Masyarakat kita sekarang diprogram agar alergi gagal. Kita sering mencemooh orang gagal. Kegagalan dianggap buruk. Dunia sekarang mencintai orang sukses, sedang orang gagal diacuhkan. Kita sampai pada tahap dimana "orang harus tidak membuat kesalahan" dan orang membuat kesalahan dihukum. Apakah tidak ada nilainya orang yang GAGAL. Buku ini menguak sisi lain cerita sukses. Itulah sisi lain yang bisa dipelajari. GAGAL ITU BIASA, BERUSAHA BARU LUAR BIASA.


"Carilah kegagalan sebanyak-banyaknya, namun jangan jatuh pada lubang yang sama. Apabila kegagalan sudah habis, maka nikmatilah keberhasilanmu."

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Label

Label