Demo Site

Sabtu, 26 November 2011

Uang Bukan Segalanya untuk Maju

Uang Bukan Segalanya untuk Maju

ADA satu hal yang agaknya perlu kita renungkan dari remaja 18 tahun asal Papua, Septinus George Saa. “Uang sebenarnya bukan segala-galanya untuk maju. Selalu ada jalan untuk menimba ilmu,” katanya. Sepintas di telinga, apa yang dikatakan Oge-begitu ia biasa dipanggil-terdengar seperti slogan. Namun, Oge sama sekali bukan berkampanye. Ia hanya ingin jujur menunjukkan apa yang dicapainya tidak terkait dengan kemampuan finansial keluarganya.

Sosok Oge mungkin bisa disebut sebagai gabungan dari remaja yang punya kemauan serta kepercayaan diri tinggi, keingintahuannya besar, dan ulet ncari celah untuk mengatasi hambatan. Sekolah bagi Oge sangat menyenangkan. Ia akan merasa rugi besar jika sampai harus bolos sekolah, entah karena tak punya ongkos jalan atau karena harus membantu ayah di ladang. Untuk mengungkapkan kekesalannya karena tak bisa bersekolah, Oge pernah menangis berjam-jam saat duduk di bangku sekolah dasar (SD). Kerapnya orangtua Oge terpaksa menunggak SPP juga tak membuat dirinya kehilangan semangat sekolah.

Bukan hanya urusan ongkos jalan dan SPP saja yang dihadapi Oge sepanjang duduk di bangku sekolah, bahkan buku cetak pegangan di kelas yang harus dimiliki murid juga sering tak dimilikinya. Tetapi, dasar otak encer, ia tenang saja menyerap seluruh pelajaran dengan otaknya. Prestasinya di kelas sejak SD membuat gurunya menawari Oge untuk langsung ikut ujian kelas enam, padahal saat itu ia baru kelas empat. Keruan ibu Oge, Nelce Wafom, melarangnya menerima tawaran itu, bukan saja karena sang kakak di kelas enam, tetapi Nelce juga menginginkan Oge berkembang sesuai dengan umurnya.

HASIL penelitian Oge sebenarnya sederhana, tetapi bisa mempunyai manfaat kelak jika dikembangkan lebih jauh. Lewat tulisannya di harian ini Mei lalu, Dr Kebamoto, ahli fisika di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, menilai eksperimen fisika Oge ini boleh jadi akan menjadi langkah awal pengungkapan misteri struktur sarang tawon yang berbentuk heksagon. Ini adalah struktur yang dikenal dalam bidang material sains dan struktur bangunan sipil, mulai dari lembaran kulit bola kaki sampai material berukuran mikrometer atau nanometer.

Struktur sarang tawon dikenal bisa membuat berbagai material-seperti grafit atau nanokomposit-menjadi memiliki sifat fisika yang aneh-aneh, seperti daya hantar listrik tinggi, tahan terhadap suhu tinggi, dan kekuatan mekaniknya 500 kali dari baja. Padahal, pada bahan yang sama, jika strukturnya tak sarang tawon, sifat fisika seperti disebut di atas tidak akan tampak.

Dalam eksperimennya, Oge meneliti dua hukum Kirchoff, suatu hukum yang mengatur besar arus dan tegangan listrik pada titik percabangan suatu rangkaian/jaringan resistor.

Menurut Kebamoto, jika jaringan itu berbentuk persegi atau segitiga, penghitungan resistor totalnya bisa dikerjakan murid sekolah menengah atas (SMA). Sementara kalau struktur resistornya berbentuk bintang, pengerjaannya bisa digarap mahasiswa tingkat 1 atau 2.

Namun, yang dikerjakan Oge adalah struktur sarang tawon rumit, di mana mencari hambatan atau beda tegangan antara dua titik simpul mana saja pada sarang tawon, yang tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Oge ternyata menyelesaikan masalah dengan deret Fourier yang biasanya baru diajarkan pada mahasiswa semester 4.

Bisa dibayangkan, seorang murid kelas 3 SMU Negeri Buper, Jayapura, bisa menurunkan persamaan rumit itu ke dalam formula sederhana. Dengan rumusnya itu, ia bisa menghitung hambatan (resistensi) di antara dua titik dalam sebuah rangkaian sarang tawon. Padahal, menurut Kebamoto, karena rumit dan solusi analitisnya sulit ditentukan, Oge harus belajar terlebih dulu soal analisis numerik dan program komputer yang bisa menyelesaikan kasus itu. Semua ini biasanya baru dipelajari mahasiswa tahun ke-3.

PERJALANAN Oge membuat rumus yang layak ia klaim sebagai “George Saa Formula” sebenarnya berawal dari terpilihnya ia-bersama dengan empat siswa lain-oleh Departemen Pendidikan Nasional untuk ikut Olimpiade Fisika. Saat itulah ia mulai berkenalan dengan pelatihan tiga bulan yang dilakukan Tim Olimpiade Fisika di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang. Hasilnya, ia dikirim ke India, mengikuti lomba fisika, di mana Oge cuma memperoleh gelar honourable.

Berikutnya, ia menghasilkan makalah berjudul “Apakah Elektron merupakan Partikel atau Gelombang?” yang merupakan hasil tinjauan ulang atas berbagai makalah yang pernah ditulis sejumlah ilmuwan. Dari makalah yang dinilai biasa saja, tetapi penjelasan dan cara menyimpulkannya menarik, Yohanes Surya-guru besar UPH yang juga Ketua Tim Olimpiade Fisika-mulai melihat adanya potensi pada diri Oge. Bersama dengan enam peserta lain, ia kembali berlatih di UPH selama sebulan sebelum diminta untuk membuat penelitian dari sejumlah topik yang sudah ditentukan. Dari situlah, Oge mulai meneliti soal penghitungan hambatan pada struktur sarang tawon.

Jika menilik ke belakang, apa yang dihasilkan Oge bukannya tanpa hambatan. Untuk mengikuti lomba ilmiah tingkat pelajar di luar daerahnya bukanlah hal mudah. Beruntung ia memiliki kakak yang bisa diajak “bersekutu”. Adalah Franky Albert Saa, kakak Oge yang tertua, yang secara diam-diam mempersiapkan kepergian adiknya ke Jakarta setelah Oge menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah tahun 2001. Sang ibu rupanya tidak rela berpisah dari si bungsu yang dilahirkan 22 September 1986 ini. Persis menjelang Oge akan melangkah menuju pesawat, baru kabar itu disampaikan kepada Nelce. Keruan tangis Nelce pun pecah dan itu berlangsung sampai dua pekan.

Bagi Oge, masa sulit bersekolah praktis terlewati begitu ia diterima di SMUN 3 Buper Jayapura, sebuah sekolah unggulan milik Pemerintah Provinsi Papua, yang dikhususkan untuk menampung siswa berprestasi. Para lulusan sekolah menengah pertama yang berprestasi dari setiap kabupaten/kota dikirim oleh pemerintah daerahnya untuk bisa bersekolah di sini.

Di sekolah itu pula, Oge mulai mengenal internet, yang menjadi sumber inspirasi penulisan risetnya. Dari internet juga, ia mendapat bermacam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para ahli fisika dunia yang mengilhami Oge dalam menurunkan rumusnya. Itulah yang membuat dia berkomentar, “Uang bukan segala-galanya untuk maju. Selalu ada jalan untuk menimba ilmu.”

Karena itu pula, ia berharap para remaja Papua juga dapat melakukan hal serupa dan tidak perlu resah dengan urusan uang. “Orang Papua banyak yang hebat dan memiliki otak brilian. Tetapi, mereka selalu melihat uang sebagai hambatan. Padahal, yang penting kan kemauan dan semangat kerja keras,” ujar remaja yang juga mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama satu bulan.

Kesempatan itu tentu saja amat diimpi-impikan Oge yang bercita-cita meraih Nobel bidang fisika kelak. “Saya memang masih harus bekerja keras, disiplin, dan terus mencari yang terbaik untuk sampai ke sana,” katanya.

KINI hari-hari Oge tidak hanya disibukkan dengan belajar, mengasah kemampuannya, tetapi juga menghadiri berbagai acara yang sifatnya seremonial. Suatu kali pernah ia harus hadir atas undangan Gubernur Papua JP Solossa guna bertatap muka dengan para guru dan murid se-Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom di Kantor Balai Pelatihan Guru di Kota Raja, Jayapura. Dalam acara yang terkait dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional itu, Solossa memujinya dengan mengatakan, “Dia tidak hanya membawa nama besar Papua, tetapi mengangkat nama bangsa Indonesia di dunia internasional. Ini satu kebanggaan luar biasa. Papua yang selalu dikonotasikan dengan kemiskinan, telanjang, dan bodoh ternyata punya putra asli yang genius,” kata Solossa disambut tepuk tangan.

Oge kini memang menjadi favorit guru dan murid di Papua. Seusai pertemuan dengan Gubernur Solossa, misalnya, para siswa dan guru mengerumuninya. Mereka mengucapkan selamat berjuang, sementara beberapa guru dari sekolah lain mengajak Oge berfoto bersama. Sementara, di luar ruangan, teman-temannya telah menunggu. Mereka tak sabar meminta Oge menjelaskan pelajaran fisika yang baru saja mereka dapat dari sang guru. (KORNELIS KEWA AMA)

===============================================================================
===============================================================================
Resensi

1. Data Publikasi
Judul : Uang Buka Segalanya untuk Maju
Website : http://www.resensi.net/uang-bukan-segalanya-untuk-maju/2007/01/24
Tema : Sosok Motivasi
Penulis : Kornelis Kewa Ama
Penerbit : Koran Kompas, 30 Desember 2004


2. Sinopsis
Septinus George Saa, atau biasa dipanggil Oge adalah remaja berumur 18 tahun (2004) asal Papua. Oge dilahiran pada 22 September 1986, ia adalah seorang remaja yang punya kemauan serta kepercayaan diri tinggi, keingintahuannya besar, dan ulet mencari celah untuk mengatasi hambatan.

Bagi Oge Sekolah sangat menyenangkan. Ia akan merasa rugi besar jika sampai harus bolos sekolah, entah karena tak punya ongkos jalan atau karena harus membantu ayah di ladang. Oge pernah menangis berjam-jam saat duduk di bangku sekolah dasar (SD), yang dikarenakan menunggak uang SPP, namun hal itu tetap tak membuat dirinya kehilangan semangat untuk sekolah. Oge berkata "Uang sebenarnya bukan segala-galanya untuk maju. Selalu ada jalan untuk menimba ilmu". Sepintas terdengar, apa yang dikatakan Oge itu seperti slogan. Namun, Oge sama sekali bukan berkampanye. Ia hanya ingin jujur menunjukkan apa yang dicapainya tidak terkait dengan kemampuan finansial keluarganya. Hal itu sudah terbukti sejak ia masih di bangku sekolah dasar (SD), gurunya menawari Oge untuk langsung ikut ujian kelas enam, padahal saat itu ia baru kelas empat dan Oge pernah menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah pada tahun 2001. Pernah juga dalam eksperimen fisika nya ia meneliti tentang misteri struktur sarang tawon yang berbentuk heksagon. Ia berhasil menyelesaikan masalah tentang jaringan yang berbentuk struktur sarang tawon rumit, di mana mencari hambatan atau beda tegangan antara dua titik simpul mana saja pada sarang tawon, yang tak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Ia menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan rumus deret Fourier yang biasanya baru diajarkan pada mahasiswa semester 4, padahal saat itu ia baru duduk di kelas 3, SMU Negeri Buper, Jayapura. Kemudian dia juga berhasil membuat rumus yang ia klaim sebagai "George Saa Formula"

3. Keunggulan
Artikel ini sangat bagus, karena di dalamnya terdapat banyak kalimat-kalimat yg memotivasi, yang bisa membuat kita menjadi lebih bersemangat.

4. Kelemahan
Dalam artikel ini tidak ada kelemahan yang cukup berarti, hanya saja dalam artikel ini banyak yang diantaranya menggunakan kata-kata asing, yang mungkin juga akan membingungkan para pembaca untuk memahaminya.

5. Pendapat Akhir
Artikel ini sangat bagus, karena di dalam nya terdapat kalimat-kalimat yang dapat membuat kita semangat dalam menimba ilmu dan memotivasi kita untuk tetap terus maju walaupun banyak masalah dan halang rintang yang menghadang. Selain itu motivasi ini juga bukanlah hanya sebuah kata-kata motivasi biasa tanpa bukti, ini merupakan sebuah sejarah perjalan hidup seseorang yang nyata. Sehingga menambah semangat para pembacanya karena ada seseorang yang sudah benar-benar membuktikannya.

Read More..

Minggu, 06 November 2011

Sejarah Internet Dunia



























































Sejarah Internet Dunia



sumber : http://bayuadiguna46.blogspot.com/search/label/sejarah%20internet%20dunia

Internet atau kepanjangannya dari Interconnected Network adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.

Tahun 1962
Departemen Pertahanan Amerika, U.S. Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik. Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET, yang tak lain untuk menghindari pemusatan informasi di satu titik yang dipandang rawan untuk dihancurkan apabila terjadi peperangan. Dengan cara ini diharapkan apabila satu bagian dari jaringan terputus, maka jalur yang melalui jaringan tersebut dapat secara otomatis dipindahkan ke saluran lainnya.

Tahun 1970
Sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1972
Roy Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, icon @juga diperkenalkan sebagai lambing penting yang menunjukkan “at” atau “pada”.

Tahun 1973
Jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat. Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.

Tahun 1976
Tepatnya tanggal 26 Maret 1976, merupakan hari bersejarah, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

Tahun 1979
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET.

Tahun 1981
France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.

Tahun 1982
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun ini dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.

Tahun 1984
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka di tahun ini diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.

Tahun 1987
Jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.

Tahun 1988
Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan.

Tahun 1990
Merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau Worl Wide Web.

Tahun 1992
Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan di tahun yang sama muncul istilah surfing the internet.

Tahun 1994
Situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Di tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator 1.0.
Sedangkan Sejarah Internet sendiri di Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Dan baru bisa menikmati layanan Internet komersial pada sekitar tahun 1994.


No.Pengamatan
1.
Salah diksi : Internet atau kepanjangannya dari Interconnected Network
Perbaikan diksi :
1. Internet adalah singkatan dari Interconnected Network
2. Internet atau kepanjangannya Interconnected Network
Analisis : internet adalah sebuah singkatan dari suatu kalimat, jadi seharusnya ditulis singkatan dari bukan kepanjangan dari, namun jika ingin tetap menggunakan kata kepanjangan, maka maka kata dari harus dihapus.
2.
Salah diksi : berbagai sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Perbaikan diksi : berbagai sumber daya informasi mulai dari yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Analisis : Pada kalimat tersebut terdapat kesalahan pada penempatan kata, sehingga kalimat yang diucapkan terdengar tidak tepat.
3.
Salah diksi : dimana di dalamnya terdapat
Perbaikan diksi : yang di dalamnya terdapat
Analisis : kalimat tersebut adalah merupakan kalimat pertanyaan, sedangkan dimana adalah merupakan kalimat untuk bertanya, sehingga penggunaannya kurang tepat.
4.
Salah diksi : memutuskan untuk mengadakan riset tentang bagaimana caranya menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik
Perbaikan diksi : memutuskan untuk mengadakan riset tentang cara menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik
Analisis : bagaimana adalah merupakan kata untuk bertanya, maka tidak tepat penggunaanya bila digunakan sebagai kalimat pernyataan.
5.
Salah diksi : yang tak lain
Perbaikan diksi : yang tidak lain
Analisis : penggunaan kata tak yang tidak tepat, seharusnya diganti dengan kata tidak
6.
Salah diksi : dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn
Perbaikan diksi : dua orang ahli komputer yaitu Vinton Cerf dan Bob Kahn
Analisis : penggunaan kata yakni yang tidak tepat, seharusnya diganti dengan kata yaitu
7.
Salah diksi : yang menjadi cikal bakal pemikiran internet
Perbaikan diksi : yang menjadi awal mula pemikiran internet
Analisis : cikal bakal bukanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Read More..

Label

Label

Label