Demo Site

Selasa, 13 Maret 2012

Tulisan 2 - Bahasa Indonesia 2 (Softskill)


Softskill adalah kemampuan yang terdapat pada diri setiap manusia yang dapat berkembang seiring pengetahuan tentang yang ada dalam diri setiap orang tersebut, tentang bagaimana ia menjalani hidupnya dan mengantisipasi setiap masalah yang dihadapinya saat itu.

Softskill merupakan suatu kemampuan yang tidak terlihat. Kemampuan interpersonal diri pribadi seseorang diluar kemampuan akademiknya (kecerdasan emosi, semangat, ambisi, empati, dll). Interpersonal skill ini meliputi : manajemen waktu, punya goal setting dan tujuan hidup yang jelas, kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai, dll.

Kemampuan softskill merupakan karakter yang melekat pada diri seseorang dan sudah dibangun sejak kecil (didikan lingkungan dan keluarga). Namun bukan berarti kemampuan tersebut tidak dapat diubah, kemampuan softskill dapat diubah hanya saja butuh butuh usaha keras untuk mengubahnya.

beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan softskill kita antara lain adalah :

Learning by doing.
Soft skill bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman dalam dunia kerja/berorganisasi.

Berinteraksi dan melakukan aktivitas dengan orang lain.
Seiring dengan kita banyak berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, maka kita akan terbiasa untuk berkomunikasi dengan banyak orang, ini dapat menambah kemampuan softskill kita diantaranya adalah dalam kemampuan komunikasi, kemampuan sosialisasi (berhubungan dengan orang lain), kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan publik/khalayak ramai dll

dan aktifitas-aktifitas lain sebagainya.

Read More..

Senin, 12 Maret 2012

Tulisan 1 - Bahasa Indonesia 2 (Mobil Esemka)

Mobil ESEMKA merupakan nama mobil yang baru-baru ini menjadi topik pemberitaan di berbagai media terkait mobil ESEMKA yang di jadikan mobil dinas walikota jokowi di mana mobil rakitan karya siswa anak SMK N 2 surakarta dan SMK Warga surakarta tidak kalah dengan hasil pabrikan mobil besar yang merupakan karya anak bangsa yang patut di acungi jempol.

Bapak Joko Widodo yang merupakan Walikota Solo sangat antusian atas keberhasilan anak-anak SMK tersebut atas prestasi yang mereka capai. Begitu antusiasnya, Beliau mengapresiasikannya dengan langsung mengganti mobil dinasnya tersebut dengan mobil ESEMKA hasil anak-anak kreatif dari Sekolah Menengah Kejuruan tersebut dan Beliau pun menjadi pengguna mobil ESEMKA yang pertama kalinya. Beliau berdalil bahwa mobil ESEMKA ini pun layak jalan dan sangat nyaman digunakan.

Hingga saat ini yang bersumber dari Website Resmi yaitu http://www.mobilsmk.com/, mobil ESEMKA terdapat 3(Tiga) macam pilihan, yaitu :
  1. Esemka 1.5 i Rajawali ( SUV )
  2. Esemka 1.5 i Digdaya ( Double Cabin )
  3. Esemka Bima jenis ( Pick Up )



Esemka 1.5 i Rajawali ( SUV )

Spesifikasi Mobil Jenis Rajawali ( SUV ) :
Engine Model : Esemka 1.5 i
Type : Gasoline 4 Stroke
Engine Config : Inline 4 Cylinder – DOHC 16 V Injection – Water Cooled
Displacement : 1500 cm3
Speed / Torque : 145 Nm / 4100 rpm
Loading Mass : 1780 / 2290
Overall Dimension : 5035 x 1680 x 1600
Wheel Base : 3025
Wheel Track ( Front / Rear ) : 1475 / 1485
Seat : 5 – 7
Ground Clearance ( mm ) : > 215


Esemka 1.5 i Digdaya ( Double Cabin )

Spesifikasi Mobil Jenis Digdaya ( Double Cabin ) :
Engine Model : Esemka 1.5 i
Type : Gasoline 4 Stroke
Engine Config : Inline 4 Cylinder – DOHC 16 V Injection – Water Cooled
Displacement : 1500 cm3
Speed / Torque : 2600Nm / 168rpm
Loading Mass : 1480
Overall Dimension : 5055 x 1740 x 1560
Wheel Base : 3025
Wheel Track ( Front / Rear ) : 1374 / 1390
Seat : 2 - 3
Ground Clearance ( mm ) : > 215


Esemka Bima 1.5 i ( Pick Up )

Read More..

Tugas 3 - Bahasa Indonesia2 (Kesalahan Penalaran)

Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan.
Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar.

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.

Salah nalar ada dua macam, yaitu:

1. Salah nalar induktif, berupa :
  • kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
  • kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
  • kesalahan analogi.


2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
  • kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
  • kesalahan karena adanya term keempat;
  • kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
  • kesalahan karena adanya 2 premis negatif.


Berikut ini beberapa jenis kesalahan dalam penalaran.

a) Deduksi yang salah.

Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.

Contoh : Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.

b) Generalisasi terlalu luas.

Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.

Contoh : Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

c) Pemilihan terbatas pada dua alternatif.

Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.

Contoh : Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

d) Penyebab salah nalar.

Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.

Contoh : Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.

e) Analogi yang salah.

Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.

Contoh : Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

f) Argumentasi bidik orang.

Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.

Contoh : Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

g) Meniru-niru yang sudah ada.

Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.

Contoh : Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika dapat menggunakan kalkulator karena para professor menggunakan kalkulator saat menjawab ujian matematika.



Referensi :
http://diinnydwiiputriianti.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif-salah-nalar.html
http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/
http://veblue.blogspot.com/2010/03/metode-penalaran.html

Read More..

Tugas 2 - Bahasa Indonesia2 (Metode Penalaran)

Metode Penalaran terdiri dari dua macam, yaitu:
  • Metode Penalaran Induktif
  • Metode Penalaran Deduktif.


1. Metode Penalaran Induktif
Penalaran Induktif adalah Penalaran yang bertolak dari penyataan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yang umum.

Sedangkan metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Contoh bentuk dari metode berpikir induktif adalah :
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jika dipanaskan, platina memuai.
∴ Jika dipanaskan, logam memuai.


2. Metode Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif, yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar(umum) untuk menarik suatu hasil kesimpulan.

Sedangkan metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh bentuk dari metode berpikir deduktif adalah :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Referensi :
http://hinokaji.wordpress.com/2011/10/26/macam-macam-penalaran/
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://she2008.wordpress.com/2011/02/27/penalaran-induktif/
http://dizly.wordpress.com/2011/02/28/definisi-penalaran-deduktif/

Read More..

Tugas 1 - Bahasa Indonesia2 (Definisi Penalaran)

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Penalaran adalah cara (perihal) menggunakan nalar; pemikiran atau cara berpikir logis; jangkauan pemikiran: kepercayaan takhayul serta ~ yg tidak logis haruslah dikikis habis; (2) hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dng nalar dan bukan dng perasaan atau pengalaman; (3) proses mental dl mengembangkan pikiran dr beberapa fakta atau prinsip

Sedangkan penalaran secara literal Bahasa Inggris adalah reasoning. Berasal dari kata reason, yang secara literal berarti alasan. Berarti reasoning atau to reason adalah memberikan/memikirkan alasan.

Penalaran merupakan bentuk tertinggi dari pemikiran. Secara sederhana penalaran dapat diartikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).

Referensi:
http://kamusbahasaindonesia.org/penalaran
http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/filsafat_ilmu/bab6-penalaran.pdf
http://www.scribd.com/doc/52626703/Penalaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://rogonyowosukmo.wordpress.com/2009/12/04/apa-itu-penalaran-reasoning/

Read More..

Label

Label

Label