Demo Site

Senin, 12 Maret 2012

Tugas 3 - Bahasa Indonesia2 (Kesalahan Penalaran)

Dalam ucapan atau tulisan kerap kali kita dapati pernyataan yang mengandung kesalahan.
Ada kesalahan yang terjadi secara tak sadar karena kelelahan atau kondisi mental yang kurang menyenangkan, seperti salah ucap atau salah tulis misalnya. Ada pula kesalahan yang terjadi karena ketidaktahuan, disamping kesalahan yang sengaja dibuat untuk tujuan tertentu.
Kesalahan yang kita persoalkan disini adalah kesalahan yang berhubungan dengan proses penalaran yang kita sebut salah nalar.

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi.

Salah nalar ada dua macam, yaitu:

1. Salah nalar induktif, berupa :
  • kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
  • kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
  • kesalahan analogi.


2. Kesalahan deduktif dapat disebabkan :
  • kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
  • kesalahan karena adanya term keempat;
  • kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
  • kesalahan karena adanya 2 premis negatif.


Berikut ini beberapa jenis kesalahan dalam penalaran.

a) Deduksi yang salah.

Simpulan dari suatu silogisme dengan diawali premis yang salah atau tidak memenuhi persyaratan.

Contoh : Semua gelas akan pecah bila dipukul dengan batu.

b) Generalisasi terlalu luas.

Salah nalar ini disebabkan oleh jumlah premis yang mendukung generalisasi tidak seimbang dengan besarnya generalisasi itu sehingga simpulan yang diambil menjadi salah.

Contoh : Anak-anak tidak boleh memegang barang porselen karena barang itu cepat pecah.

c) Pemilihan terbatas pada dua alternatif.

Salah nalar ini dilandasi oleh penalaran alternatif yang tidak tepat dengan pemilihan jawaban yang ada.

Contoh : Orang itu membakar rumahnya agar kejahatan yang dilakukan tidak diketahui orang lain.

d) Penyebab salah nalar.

Salah nalar ini disebabkan oleh kesalahan menilai sesuatu sehingga mengakibatkan terjadinya pergeseran maksud.

Contoh : Broto mendapat kenaikan jabatan setelah ia memperhatikan dan mengurusi makam leluhurnya.

e) Analogi yang salah.

Salah nalar ini dapat terjadi bila orang menganalogikan sesuatu dengan yang lain dengan anggapan persamaan salah satu segi akan memberikan kepastian persamaan pada segi yang lain.

Contoh : Anto walaupun lulusan Akademi Amanah tidak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

f) Argumentasi bidik orang.

Salah nalar jenis ini disebabkan oleh sikap menghubungkan sifat seseorang dengan tugas yang diembannya.

Contoh : Program keluarga berencana tidak dapat berjalan di desa kami karena petugas penyuluhannya memiliki enam orang anak.

g) Meniru-niru yang sudah ada.

Salah nalar jenis ini berhubungan dengan anggapan bahwa sesuatu itu dapat kita lakukan kalau orang lain melakukan hal itu.

Contoh : Anak SLTA saat mengerjakan ujian matematika dapat menggunakan kalkulator karena para professor menggunakan kalkulator saat menjawab ujian matematika.



Referensi :
http://diinnydwiiputriianti.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif-salah-nalar.html
http://seckerfers.wordpress.com/2011/10/28/salah-nalar/
http://veblue.blogspot.com/2010/03/metode-penalaran.html

0 komentar:

Posting Komentar

Label

Label

Label